Rabu, 05 April 2017

Hilang Berganti



Sendiri ku termenung
Disamping halte yang ramai penumpang
Sama, aku pun sedang menunggu
Tanpa tau kapan bis itu akan datang
Tempias hujan membasahi pucuk kepala
Tapi tak juga mampu membuat sadar
Masih terjerat oleh pilu sendiri
Meratapi kepergian bis sebelumnya
Aku tak bisa berkilah
Bahkan terkadang sering mencuri pandang pada masa lalu
Yang tak tau pergi karena apa dan kenapa
Kelopak mata tunduk dan tertutup
Diam
Hujan yang awalnya ku tunggu
Untuk menghapus jejak air mata telah datang dengan deras
Hingga perih ikut terhanyut olehnya
Saat berusaha bangkit sendiri
Ku temukan dia disana, berdiri tersenyum sayu menatapku
Cinta yang ku tunggu
Kekasih yang ku nanti
Harapan yang baru
Dan
Bahagia tanpa batas


By Junia (1 April 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar