Aku sudah menjaganya, menyimpannya disudut paling dingin "dilemari es". Kau tau es krim yang aku simpan untuk seseorang yang ditakdirkan untukku, entah sejak kapan mulai mencair. Bukan karena aku telah lelah menyimpannya dalam "lemari es" tapi pintu yang selama ini aku tutup untuk diriku sendiri, entah sejak kapan baru ku sadari pintu itu terbuka sangat lebar dan sudah sangat lama. Aku pun tak tahu. Dia yang sekarang membuatku membuka pintu itu dengan keinginanku sendiri tanpa sadar, se Istimewa itu kah? atau Aku hanya terjebak pada Nuansa baru?
Nah kan, aku jadi bingung sekarang menentukan pilihan, membiarkan pintu itu terbuka untuk orang istimewa itu, atau memilih untuk menutup pintunya kembali. Hanya pada-Nya yang mengetahui isi hati manusia akan ku minta petunjuk mengenai apa yang harusnya ku lakukan. Meski tak ku pungkiri, aku pernah memanjatkan harapan bahwa dia orang yang aku inginkan untuk membersamai masa tua ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar